Padi merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae (rumput-rumputan). Padi juga dapt dikatakan sebagai benih dari spesies rumput Oryza sativa (beras Asia) atau Oryza glaberrima (beras Afrika). Yang lebih umum kita kenal yaitu spesies oryza sativa, yang merupakan rumput dengan genom yang terdiri dari 430Mb di 12 kromosom. Ini terkenal karena mudah dimodifikasi secara genetis, dan merupakan model organisme untuk biologi sereal.
Daftar Isi
Tanaman Padi
Padi adalah komoditas utama yang berperan sebagai pemenuh kebutuhan pokok karbohidrat bagi penduduk. Komoditas padi mempunyai peranan pokok sebagai pemenuhan kebutuhan pangan utama yang setiap tahunnya meningkat sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang besar, serta berkembangnya home industri pangan dan pakan (Yusuf, 2010).
Jenis Tanaman Padi
Adapun untuk beragam jenis tanaman padi dalam lahan pertanian, antara lain adalah sebagai berikut;
Genetik
Berdasarkan keanekaragamn genetiknya, hingga kini ada dua spesies padi yang dapat dibudidayakan manusia secara massal yaitu;
- Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O
- Glaberrima yang berasal dari Afrika Barat.
Budidaya
Berdasarkan kenaekaragaman dalam arti budidayanya tanaman padi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut;
- Padi gogo, jenis ini dikembangkan di beberapa daerah tadah hujan, ini adalah tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah
- Padi rawa, jenis tumbuh liar di daerah pasang surut atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa, misalnya di Kalimantan.
Klasifikasi Padi
Klasifikasi ilmiah pada tanaman padi, yaitu sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Liliopsida ( Tumbuhan yang berkeping satu atau monokotil)
- Sub Kelas : Commelinidae
- Ordo : Poales
- Famili : Poaceae (rumputan)
- Genus : Oryza
- Spesies : Oryza sativa L
Syarat Iklim Tumbuh Tanaman Padi
Keadaaan suatu iklim sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, tak terkecuali padi. Tanaman padi sangat cocok tumbuh pada wilayah berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Keadaan iklim meliputi curah hujan, temperatur, ketinggian tempat, sinar matahari, angin, dan musim ( Hasanah, Ina., 2007).
Curah Hujan
Tanaman padi memerlukan curah hujan yang baik dengan rata-rata 200 mm/bukan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan. Curah hujan yang baik akan berdampak yang baik pada pengairan, sehingga genangan air yang dibutuhkan tanaman padi di sawah dapat tercukupi (Ina, 2007).
Temperatur
Suhu yang sesuai untuk tanaman padi adalah suhu yang panas, misalanya daerah tropis yang dilalui garis khatulistiwa, seperti di negara kita.
Tanaman bisa tumbuh dengan baik pada suhu 23 0 C ke atas, sedangkan di Indonesia suhu tidak terasa sebab suhunya hamper konstan sepanjang tahun. Salah satu pengaruh suhu terhadap tanaman padi yaitu kehampaan pada biji (Ina, 2007).
Tinggi Tempat
Jughun mengemukakan hubungan antara tinggi tempat dengan tanaman padi yaitu sebagai berikut.
- Daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dengan suhu 20,5 0C -22,5 0C, termasuk 96% dari luas tanah di jawa cocok untuk tanaman padi.
- Daerah dengan ketinggian antara antara 650-1.500 meter dengan suhu 22,5 0C masih cocok untuk tanaman padi (Ina, 2007).
Sinar Matahari
Padi memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis, terutama proses penggembungan dan kemasakan buah padi akan tergantung terhadap intensitas sinar matahari (Ina,2007)
Angin
Angin berperan untuk membantu tanaman padi melakukan proses penyerbukan dan pembuahan. Akan tetapi, angin juga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan padi, misalnya berbagai penyakit, ditularkan oleh angin. Selain itu, angina juga dapat mengakibatkan buah menjadi hampa dan tanaman menjadi roboh (Ina,2007).
Musim
Penanaman padi pada musim kemarau dan musim hujan mempunyai dampak yang cukup besar terhadap kuantitas dan kualitas padi. Penanaman padi pada musim kemarau akan lebih baik dibandingkan padi musim hujan, asalkan pengairannya baik.
Proses penyerbukan dan pembuahan padi pada musim kemarau tidak akan terganggu oleh hujan sehingga padi yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Akan tetapi, apabila padi ditanam pada musim hujan, proses penyerbukan dan pembuahannya menjadi terganngu oleh hujan. Akibatnya, banyak biji padi yang hampa (Ina, 2007). Baca juga; Pengertian Jerami Padi, Kandungan, dan Manfaatnya
Nah, demikianlah serangkaian artikel yang bisa kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan macam-macam tanaman padi, klasifikasi, dan syarat tumbuhnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,