Sejak jaman dahulu manusia sudah dapat memulai untuk memakai dan mengembangkan sistem irigasi. Hal ini dilakukan agar bisa mempermudah dalam pengairan dalam arti budidaya lahan pertanian seperti persawahan maupun perkebunan.
Apalagi adanya irigasi yang berkembang baik didukung dengan dekatnya wilayah yang kaya akan air serta daerah yang beriklim dengan curah hujan yang tinggi memberikan efek pada hasil pertanian yang diinginkan.
Daftar Isi
Irigasi
Irigasi bisa dikatakan sebagai sistem pertanian yang dipergunakan untuk mengairi suatu lahan dengan cara membendung sumber air sehingga hal ini memberikan proses usaha penyediaan, pengaturan, serta pembuangan air untuk menunjang pertanian, khususnya dalam arti sawah pertanian.
Adapun disisi lainnya setidaknya ada beberapa jenis irigasi yang mudah ditemukan. Antara lain seperti irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Pengertian Irigasi
Irigasi adalah sistem pengairan yang menjadi faktor penentu hasil dengan sebab adanya air yang cukup sehingga pada akhirnya sebagai besar arti tumbuhan yang dapat menjadi komoditas pertanian tidak akan tumbuh subur serta siap untuk kemudian dipanen.
Prihal ini tentusaja menjadi alasan mengapa dahulu, salah satu butir dalam politik etis Belanda ialah irigasi sebab Indonesia sebagai negara agraris yang begitu membutuhkan irigasi yang cukup untuk menunjang pertanian. Irigasi memegang peran yang begitu sangat penting sebab tanaman yang membutuhkan pengairan cukup tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman atau masa-masa tertentu saja, akan tetapi pada seluruh periode.
Pengertian Irigasi Menurut Para Ahli
Berikut ini ialah definisi irigasi menurut beberapa ahli, antara lain;
- Gandakoesuma
Irigasi adalah usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan-bangunan dan saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-bagikan air ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara yang teratur serta membuang air yang tidak dipergunakan lagi.
Setelah air dapat dipergunakan semua tindakan yang diambil untuk bisa memungkinkan pembatasan dari pengambilan air dari sumbernya dibawah ketempat-tempat dimana air dibutuhkan atau diperlukan serta membaginya kepada tanaman yang semuanya biasa dinamakan irigasi.
- Mawardi
Definisi irigasi adalah usaha untuk memperoleh air yang dapat menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk memperoleh penunjang produksi pertanian.
Macam Irigasi
Macam bentuk irigasi, antara lain;
-
Irigasi Permukaan
Irigasi macam ini umumnya dapat dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya ialah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, dengan menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas.
Air kemudian dapat disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan bisa terlebih dahulu mendapat asupan air. Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam ‘jadwal’ serta volume yang telah ditentukan.
-
Irigasi Bawah Permukaan
Seperti namanya, jenis irigasi ini juga dapat menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau mempergunakan saluran terbuka.
Digerakkan yaitu oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga bisa dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini dapat menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga bisa disalurkan ke bagian lain tumbuhan serta dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.
-
Irigasi Pancaran
Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini juga terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan belakangan. Caranya ialah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat dapat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah serta barulah bagian di dalam tanah.
-
Irigasi Pompa Air
Irigasi ini dapat menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur, ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika sumber air yang bisa digunakan dalam jenis ini dapat diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka kebutuhan air pada musim kemarau dapat di-backup dengan jenis irigasi ini.
-
Irigasi Lokal
Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air dapat menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut. Seperti halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal dapat menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.
-
Irigasi Ember/Timba
Irigasi jenis ini dapat dilakukan dengan tenaga manusia, yaitu para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba. Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian dapat menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami.
Seperti yang dapat dibayangkan, jenis ini kurang efektif karena bisa memakan banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama. Namun demikian, jenis yang demikian masih bisa menjadi pilihan sebagian petani utamanya petani di pedesaan yang tidak mempunyai cukup modal untuk membeli pompa air atau alat irigasi yang lebih efektif.
-
Irigasi Tetes
Irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian dengan menggunakan selang atau pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang demikian, air akan dapat muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman.
Teknik yang demikian bisa dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan serta mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih. Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya ialah efisiensi dan penghematan air, menghindari akibat penguapan serta inflitrasi serta sangat cocok untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena bisa memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman.
Selain itu, jenis ini juga dapat mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga bisa menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.
Fungsi Irigasi
Secara lebih terperinci, berikut ialah manfaat irigasi terhadap pertanian :
- Sebagai untuk simpanan supply air jika suatu saat terjadi kekeringan akibat kemarau panjang sehingga tanaman pertanian bisa tetap ditanam dan dipanen. Irigasi di sini sekaligus juga dapat mengatur ‘jadwal’ dan ‘porsi’ pembasahan tanah sehingga dalam musim apapun, lahan pertanian dapat dialiri air dan tanaman bisa tumbuh
- Memenuhi suatu kebutuhan air pada tanaman pertanian
- Mengalirkan air yang memuat zat lumpur serta zat hara sebagai penyubur tanaman untuk menyuburkan tanah yang menjadi lahan pertanian sehingga tanah siap ditanami serta menghasilkan tumbuhan yang juga subur dan baik.
- Mengalirkan air yang akan dapat berfungsi mengendapkan kotoran atau limbah di dalam tanah ke dalam lapisan bawah (saluran drainase) sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan serta perkembangan tanaman dan menghindari terjadinya erosi tanah. Kotoran atau limbah tersebut akan dapat mengalami proses penjernihan baik secara alamiah atau teknis.
- Mengendapkan zat-zat garam dari suatu permukaan tanah ke tanah lapisan bawah sehingga di permukaan, kadar garam akan menurun. Menurunnya kadar garam ini ialah salah satu faktor yang mendukung suksesnya pertanian.
- Menyiapkan tanah untuk dapat mengalami proses pengolahan dengan terlebih dahulu melunakkannya. Lunaknya tanah akan dapat mempermudah proses pengolahan karena tanah yang keras akan sulit diolah semisal dicangkul atau dibajak.
- Meninggikan tanah yang pada posisinya rendah. Lumpur yang terkandung dalam air irigasi bisa memungkinkan hal ini terjadi sehingga sehingga tanah yang potensial untuk pertanian bisa digunakan lebih maksimal
- Menurunkan suhu dalam tanah sehingga bisa kondusif untuk pertanian
- Mengurangi kemungkinan kerusakan tanah yang bisa diakibatkan oleh frost
Tujuan Irigasi
Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki tujuan lain, ialah:
- Memupuk atau merabuk tanah, Air sungai juga mempunyai zat – zat yang baik untuk tanaman
- Membilas air kotor, Biasanya ini didapat pada perkotaan. Saluran – saluran di daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap apabila dibiarkan, sehingga dapat dilakukan pembilasan.
- Kultamase ini hanya bisa dilakukan bila air yang mengalir banyak mengandung mineral, material kasar. Karena material ini akan dapat mengendap bila kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.
- Memberantas hama, Gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng serta ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air hingga batas tertentu.
- Mengatur suhu tanah, Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi serta tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah bisa disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
- Membersihkan tanah, Membersihkan tanah, dapat dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk dapat melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.
- Mempertinggi permukaan air suatu tanah. Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya yaitu dengan perembesan melalui dinding-dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
Nah, demikianlah serangkaian tulisan secara lengkap mengenai pengertian irigasi menurut para ahli, jenis, fungsi, dan tujuannya. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam bagi pembaca sekalian.